Selasa, 20 Januari 2009

Pelangi Biru

I. IDENTITAS BUKU
1. Judul : Pelangi Biru
2. Pengarang : Agnes Jessica
3. Penerbit : Primanata
4. Kota Terbit : Jakarta Barat
5. Tahun Terbit : 2005
6. Cetakan Ke : 1


II. SINOPSIS
Buku ini menceritakan tentang seorang gadis yang bernama Joy yang hidupnya sangat tragis. Diusianya yang baru menginjak 4 tahun, ia harus melihat ibunya dan seorang pria menggotong mayat ayahnya yang berlumuran darah. Setelah kematian ayahnya Joy dititipkan ibunya kepada seorang teman ibunya yang bernama Sarah. Perempuan itu memeiliki hobi berjudi dan mabuk-mabukkan. Uang yang dititipkan oleh ibu Joy untuk merawat anak itu pun habis dalam semalam. Setelah dua bulan, Leane, ibunya Joy, tidak menjemput anak itu maka Sarah pun meninggalkan Joy di depan sebuah panti asuhan. Karena Sarah tidak menyukai Joy yang hanya menghabiskan waktunya dengan diam di kamar dan Joy pun selalu memandanginya dengan tatapan curiga. Joy pun menghabiskan waktunya di panti itu. Joy menjadi anak yang sangat pendiam dan tidak mau bergaul dengan orang lain sejak ia melihat kejadian dimana ibunya dan seorang pria telah membunuh ayahnya. Tetapi ada seorang anak lelaki yg usianya dua tahun di atas Joy. Anak itu bernama Renata. Joy menghabiskan waktunya hanya bersama Renata. Ia tidak pernah bermain dengan orang lain selain Renata. Kedekatan mereka pun sudah dimaklumi oleh suster-suster yang merawat mereka. Tetapi sewaktu Joy tahu bahwa Renata akan diadopsi oleh sebuah keluarga, ia tidak bisa bisa menerima kenyataan itu hingga akhirnya Joy kecil pun jatuh sakit.Setelah beberapa hari Joy pun sembuh dari sakitnya, ia harus menerima kenyataan bahwa Renata telah pergi. Suster kepala menyuruh orang tua yang akan mengadopsi anak itu untuk datang pada tengah malam supaya Joy tidak mengetahuinya.
Setelah kepergian Renata, Joypun tidak memiliki teman lagi. Ia tidak mau bermain dengan anak-anak seusianya. Hari-harinya dihabiskannya dengan bermain bersama boneka yang diberikan Renata saat ulang tahunnya. Joy tumbuh menjadi gadis yang pemberontak.di sekolah ia sering membuat kekacauan. Ia bahkan berkelahi dengan teman laki-lakinya dan sering membuat teman-teman wanitanya menangis. Joy tidak menyukai pelajaran di sekolahnya, yang disukainya hanya menyanyi dan berolahraga. Ia ingin menjadi seorang penyanyi terkenal. Karena itu, ia lari dari panti untuk mengadu nasib ke jakarta.
Di Jakarta hidupnya luntang-lantung, ia harus rela berebutan makan dengan anjing. Karena tidak mempunyai uang ia pun terpaksa memakan makanan sisa yang di ambilnya dari tong sampah. Hingga akhirnya, ia bertemu dengan seorang wanita bernama Ayu Kusuma, wanita yang ditolongnya dari seorang penjambret. Ayu Kusuma membawa Joy ke rumahnya untuk menjadi seorang pembantu. Tetapi saat Joy mengetahui bahwa Ayu Kusuma memiliki sebuah tempat karoke, dia memita agar Ayu Kusuma mengizinkannya untuk bekerja di sana dan memperbolehkannya menggunakan alat-alat yang ada di sana untuk melatih vokalnya. Akhirnya, Joy pun bekerja di sana sebagai seorang pelayan. Tetapi dia tidak menggunakan nama Joy lagi, dia mengganti namanya menjadi Mara karena ia menganggap nama Joy tidak cocok dengannya. Sebab arti dari nama Joy adalah kebahagiaan, sedangkan ia tidak pernah merasakan kebahagiaan.. Selain menjadi pelayan, Mara juga menjadi seorang penyanyi di tempat karoke itu. Ia selalu menyanyikan sebuah lagu di acara pembukaan karoke itu. Dan pada suatu malam, ada seorang produser rekaman bernama Yosi Prima, mengajaknya untuk mengikuti sebuah audisi rekaman di studio rekaman tempatnya bekerja. Setelah memikirkan tawaran yang diberikan oleh Yosi, Joy pun mengikuti audisi itu. Dan karena Joy memiliki kualitas suara yang bagus, ia pun lulus audisi itu dan diterima menjadi salah seorang personil dari Group Sixtar.. Tercapainya cita-citanya menjadi seorang penyanyi membawa Mara kembali bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya tanpa diketahuinya pemilik Nada Prima Record, tempatnya bekerja sebagai penyanyi, adalah pamanya. Suami dari saudara sepupu ibunya. Lalu ia pun bertemu dengan ibu kandungnya yang sekarang bekerja sebagai pelatih vokal Group Sixtar, dan seorang pria yang dikenalnya sebagai pembunuh ayahnya, lelaki itu benama Ivan, yang bekerja sebagai music creator dan aranger di temapt yang sama dengan tempatnya bekerja. Bertemu dengan orang-orang dari masa lalunya membuat mara berniat membalas dendam. Setelah mengetahui bahwa Yosi Prima, pria yang mengajaknya untuk mengikuti audisi rekaman itu, dan Kinski, salahsatu personil Group Sixtar adalah anak dari pembunuh ayahnya, ia berniat menggunakan mereka berdua sebagai alatnya untuk membalas dendam pada Ivan.
Ia melukai hati Kinski dengan merebut Rei, anak dari pemilik Nada Prima Record, yang ternyata adalah Renata sahabat kecilnya saat di panti asuhan dulu. Ia merusak acara pertunangan Rei dan Kinski hingga Rei meninggalkan Kinski saat mengetahui bahwa Mara adalah Joy sahabat kecilnya dulu. Tetapi Mara lebih memilih untuk melanjutkan aksi balas dendamnya. Ia lebih memilih untuk membuat Yosi menyukainya dan akhirnya rencana Mara pun berhasil. Yosi mulai menyukainya dan mengajak Mara untuk menikah dengannya. Mara pun menyetujui hal itu karena hal itulah yang sangat diinginkannya. Tetapi Mara mengajukan satu persyaratan, ia meminta Yosi untuk melaksanakan resepsi pernikahan dulu lalu acara pemberkatan nikah, Yosi pun menyetujui hal itu. Asalkan Mara bersedia menikah dengannya.
Dan saat acara pernikahan itu berlangsung, Mara pun melanjutkan rencana yang telah disusunnya yaitu membeberkan semua cerita masa lalunya. Dan hal itu menyebabkan Ivan di penjara atas tuntutan yang diajukan oleh Mara, lalu Leanne ibunya terkena stroke ringan, sedangkan Yosi patah hati dan menjadikan pekerjaan sebagai pelariaannya. Dan setelah membeberkan masa lalunya, Mara pun hilang bak di telan bumi.
Hingga suatu hari, tanpa disengaja Kinski bertemu dengan Mara dan Kinski pun menceritakan semua yang terjadi setelah Mara membeberkan masa lalunya itu. kinski mengatakan bahwa Leanne ibunya terkena stroke.. Mulanya Mara tidak mempercayai hal itu, tetapi saat Rei mengajaknya untuk menemui Leanne dan melihat sendiri keadaan ibunya maka ia pun akhirnya percaya. Dan setelah itu, ia pun merasa bersalah atas apa yang dilakukannya. Dan sebagai rasa penyesalannya pada ibunya itu, Marapun bersedia untuk merawat ibunya sampai sembuh. Selain itu, Mara pun mencabut tuntutannya atas Ivan. Karena ia baru mengetahui cerita yang sebenarnya, bahwa yang membunuh ayahnya bukanlah Ivan tetapi Leanne. Hal itu terjadi saat Leanne berusaha menghentikan Fred, ayahnya, yang saat itu ingin mencekik Ivan karena rasa cemburu, saat memergoki Leanne dan Ivan yang sedang bermesraan.
Dan saat Leanne sudah pulih, ia pun mengungkapkan satu kenyataan lagi tentang jati diri Mara yang sebenarnya, bahwa Mara adalah benih cintanya dengan Ivan. Dan hal itu membuat Mara semakin membencinya. Karena masalah yang dihadapinya begitu rumit dan membuatnya pusing, maka Mara memutuskan untuk menenangkan diri, berlibur keliling Eropa. Tetapi sepulangnya Mara dari luar negeri, dia mendapatkan satu undangan yang membuat dia bertemu kembali dengan orang-orang yang telah disakitinya. Dan ternyata undangan ini adalah rencana Vivi, istri pemilik Nada Prima Record dan yang tak lain adalah tantenya sendiri. Vivi ingin agar masalah yang mereka hadapi harus diselesaikan di ruangan itu dan saat itu juga. Dan rencana itu pun berjalan dengan lancar. Semua masalah telah terselesaikan dengan baik. Mereka pun akhirnya tahu mengetahui hal yang sebenarnya terjadi. Setelah Mara mengetahui cerita yang sebenarnya, maka Mara pun merasa bersalah karena telah menyakiti hati orang-orang yang ada di dalam ruangan itu terutama Renata, orang yang sangat dicintainya. Setelah semua masalah terselesaikan maka Mara pun mengungkapkan isi hatinya pada Renata yang selama ini disimpannya dalam hatinya dan mereka pun menghabiskan malam pergantian tahun itu di bawah kerlap-kerlip cahaya kembang api.

Edensor

I IDENTITAS BUKU
1. Judul : Edensor
2. Pengarang : Andrea Hirata
3. Penerbit : PT. Pustaka Bentang
4. Kota terbit : Yogyakarta
5. Tahun terbit : 2007
6. Cetakan : ke-empat

II SINOPSIS
Ikal adalah warga miskin Belitong yang memiliki mimpi pergi ke Paris dan belajar di sana. Semula mimpi itu dianggap gila dan tidak akan pernah menjadi nyata tetapi Ikal berhasil mewujudkanya dengan mendapatkan beasiswa ke Paris. Ikal tidak sendiri berangkat ke Sourboune University, dia ditemani oleh sepupunya yang bernama Arai, si pemimpi. Banyak rintangan yang dilalui mereka pada hari pertama mereka sampai di Eropa mulai dari pintu modern yang tidak bisa dibuka, individualisme yang ada di Eropa, kemudian mereka diusir dari flat di malam yang bersalju, perjuangan mereka bertahan di udara yang bersuhu minus enambelas derajat celcius di bawah pohon lalu mereka diselamatkan oleh daun rowan yang mengeluarkan panas.
Di Universitas Sourbounne Paris Ikal mendapatkan banyak pengalaman. Kelas yang dia tempati merupakan lab bahasa, dia menganggap kelasnya bukan sekedar ruang untuk belajar science tetapi juga university of live. Setiap orang memiliki bahasa dan latar belakang yang berbeda. Ada sekelompok murid berasal dari Inggris yang mempunyai kemampuan berdebat namun kronfrontasi mereka beradab. Paper tugas mereka mengandung terobosan yang imajinatif dan dosen sering menghargai mereka dengan nilai tresbian alias bagus sekali. Kelompok yang kedua berasal dari Jerman. Mereka selalu duduk di tempat yang sama, di tengah kelas. Mereka tidak pernah ribut, sangat tenang, tentram dan jika bicara seperti orang berbisik-bisik. Nilai mereka tak pernah kurang dari excelent lebih tinggi dari tresbian. Tetapi majikan di kelas itu adalah dua perempuan pendiam yang berasal dari Belanda. Nilai mereka parfait! Sempurna! Hanya orang-orang Yahudi yang sesekali dapat menyaingi dua perempuan Belanda itu. Pribadi-pribadi yang mengesankan diperlihatkan para tuan rumah, orang-orang Perancis. Mereka memandang tinggi persahabatan. Kemudian yang terakhir adalah empat mahasiswa bodoh yang cukup puas dengan mendapatkan nilai C. dan termasuk salah satunya adalah Ikal.
Pada musim liburan Arai dan Ikal memutuskan untuk pergi menjelajahi Eropa dan Afrika dengan tradisi back pack. Karena mereka tidak mempunyai uang maka mereka berkeliling Eropa dengan cara mengamen di setiap negara yang mereka singgahi. Mereka menampilkan seni patung ikan duyung dengan kostum yang luar biasa memukau. Ternyata tidak semua negara menghargai mengamen seni patung. Kadang mereka berpose berjam-jam sampai keram kaki tetapi tidak se-sen pun mereka dapatkan. Dalam penjelajahanya itu Ikal bertekad untuk menemukan Njoo Xian Ling, gadis Tionghoa yang menjadi cinta pertamanya dan sekarang entah berada dimana. Dengan bantuan catatan dari internet dia mencari gadis yang selalu memberikan rasa “baru bisa menaiki sepeda” kepada Ikal. Macam-macam Njoo Xian Ling yang dia temui. Di Swiss Njoo Xian Ling adalah nama bayi perempuan Tionghoa yang ayahnya begitu gembira karena kelahiran anak perempuan pertamanya sehingga memasukan namanya ke internet. Di Cannes Njoo Xian Ling adalah papan binatu, di Rusia adalah obat kuat, di Gronigen adalah kakek-kakek, di Syzran adalah pengusaha muda yang cantik dan pada akhirnya di daratan Afrika Ikal menemukan kenyataan bahwa Njoo Xian Ling tak dia temukan.
Perjalanan menjelajahi benua Eropa sangat mengagumkan. Ikal bisa bertemu dengan banyak orang yang mempesona. Kemudian mereka harus berjuang melawan kekuatan alam. Dari mulai hawa dingin yang menembus jantung, panas menyengat di gurun pasir, perampok, kekurangan bahan makanan dan masih banyak yang lainya. Tak jarang mereka terpaksa memakan rumput liar yang hidup di pinggir jalan karena tidak punya uang untuk membeli makanan tetapi semua itu bisa mereka hadapi dan sampai di Paris dengan selamat.
Tak lama setelah mereka melakukan perjalanan Arai terserang penyakit Asthma Bronchiale, penyakit ini berhubungan dengan kerja paru-paru. Arai terpaksa dipulangkan ke Indonesia.
Akhir cerita Ikal menemukan desa Endensor. Desa yang selama ini hanya ada dalam bayanganya, hanya ada dalam buku yang diberikan A Ling untuknya sebagai tanda perpisahan agar Ikal tak bersedih lagi.

Senin, 19 Januari 2009

Mehrunnisa the Twentieth Wife

I. IDENTITAS BUKU
1. Judul : Mehrunnisa the Twentieth Wife
2. Pengarang : Indu Sundaresan
3. Penerbit : hikmah
4. Kota terbit : Jakarta Selatan
5. Tahun terbit : 2008
6. Cetakan : ke-1


III. SINOPSIS
Mehrunnisa adalah putri dari Ghias dan Asmat. Sewaktu masih bayi, Merunnisa sempat di buang oleh orang tuanya karena tidak memiliki uang untuk merawatnya. Namun, untunglah dia diketemukan oleh kenalan Ghias yang bernama Mirza. Pada waktu itu Ghias melarikan diri dari Persia dan diperkenalkan kepada Sultan Akbar di India. Karena Sultan Akbar merasa simpatik pada Ghias, Ghias diberikan kedudukan dan harta yang berlimpah.
Mehrunnisa adalah seorang anak yang pintar dan selalu ingin tahu. Ia pun dapat menarik perhatian Ruqayya, istri kesayangan sultan. Pada umur delapan tahun, Mehrunnisa di ajak ibunya melihat pernikahan Pangeran Salim, putra dari Sultan Akbar. Di sanalah ia merasakan cinta kepada Pangeran Salim dan bercita-cita ingin menikah dengannya kelak.
Salim sempat berusaha merebut tahta dari ayahnya sendiri. Salim menyogok orang kepercayaan ayahnya untuk meracuni beliau. Hal ini sebenarnya sudah diketahui oleh Sultan Akbar. Namun ia tidak mempercayainya. Hingga pada akhirnya sultan sakit parah. Sultan Akbar sangat terpukul. Ia memecat orang suruhan Salim. Setelah kejadian itu, Sultan Akbar tidak pernah lagi mempercayai putranya itu.
Pada saat umurnya sudah matang dan cukup untuk menikah, Mehrunnisa dijodohkan oleh Sultan Akbar dengan seorang prajurit yang yang berjasa bagi kerajaan, yakni Ali Quli. Mehrunnisa tidak bisa menerimanya. Kemudian Mehrunnisa berusaha menarik perhatian Salim. Mehrunnisa dan Salim hanya bertemu tiga kali, namun Salim juga tertarik dengan Mehrunnisa. Pertemuan mereka diketahui oleh Ruqayya. Salim berjanji akan berusaha membatalkan pernikahan Mehrunnisa dan Ali Quli. Namun permintaan Salim tidak dikabulkan oleh kedua orang tuanya.
Setelah Mehrunnisa menikah dengan Ali Quli, ia tak kunjung mendapatkan anak. Mehrunnisa selalu keguguran saat mengandung. Ali Quli mengatakan bahwa, Mehrunnisa tidak dapat memelihara benih darinya karena memikirkan pria lain. Suatu ketika, Mehrunnisa sudah hamil dua bulan. Saat ia pulang dari rumah orang tuanya, ia melihat Ali Quli berselingkuh dengan budaknya di kamar mereka. Saat itu Mehrunnisa tidak terima dan marah besar pada Ali Quli. Namun, Ali Quli balik marah kepadanya. Akibat tekanan yang besar saat itu, Mehrunnisa keguguran lagi.
Suatu saat, pusat pemerintahan dipindahkan ke Deccan karena adanya permasalahan di kerajaan. Saat itu Pangeran Salim mendapatkan kepercayaan untuk memimpin pasukan. Ia di temani oleh Ali Quli. Pangeran Salim sangat sedih ketika Ali Quli menghujat Mehrunnisa karena tak kunjung mmendapatkan anak.
Pangeran Salim terbujuk rayuan teman-temannya untuk kembali memberontak pada ayahnya dengan merebut gudang harta di Agra. Namun lagi-lagi rancananya gagal. Pemberontakannya sudah diketahui terlebih dahulu oleh ayahnya. Pangeran Salim sangat malu saat itu. Waktu itu Salim ditemani oleh Ali Quli. Namun karena rencananya gagal, Ali Quli Meninggalkan Salim secara diam-diam.
Suatu ketika, Ali Quli berniat memberontak pada sultan dengan mendukung Khusrau (anak Salim) menjadi pelanjut takhta. Hal ini diketahui Mehrunnisa. Ia merasa kecewa pada Ali Quli. Namun, saat itu ia sedang hamil. Pemberontakan Khusrau berlanjut. Sampai saat Salim sudah memakai gelar Sultan Jahangir dan Jagat Gosini (istri Salim yang paling berpengaruh) sudah menjadi ratu. Salim diangkat menjadi sultan saat Sultan Akbar akan meninggal. Saat itu usia Salim 38 tahun.
Ketika Mehrunnisa melahirkan, Ali Quli sangat kecewa karena yang dilahirkan Mehrunnisa adalah anak perempuan. Namun Mehrunnisa tidak peduli jika suaminya tidak datang. Mehrunnisa menamai anaknya dengan nama Ladli yang berarti yang dicintai. Berselang sepuluh hari kemudian, Ali Quli dan Mehrunnisa menerima berita telah lahir dua putra kerajaan dari dua selir Jahangir yang berbeda.
Pemberontakan Khusrau membuat Sultan Jahangir marah. Sultan Jahangir memberi pelajaran pada putranya itu. Khusrau melarikan diri dengan orang-orang kepercayaannya. Namun Sultan Jahangir dapat menangkapnya dan memasukkan Khusrau ke penjara agar menjadi pelajaran bagi pemberontak lainnya. Namun akhirnya ia tetap melepaskan putranya sembari memperhatikan setiap tingkah lakunya Khusrau yang masih tetap membangkang.
Akhirnya Mehrunnisa bertemu kembali dengan Sultan Jahangir saat pertunangan antara putra sang sultan dengan keponakannya. Hal ini sengaja dilakukan Jahangir untuk memberi penghormatan pada Ghias. Karena Ghias adalah ayah Mehrunnisa, tentunya Mehrunnisa juga merasa terhormat.
Sultan Jahangir tidak bisa memendam keinginannya untuk menikah dengan Mehrunnisa. Untuk kali pertama Jahangir memilih sendiri siapa yang ingin ia nikahi. Pilihan itu jatuh pada Mehrunnisa. Jahangir memerintah Ghias untuk menyampaikan hal ini pada putrinya dan mengirim surat pada Ali Quli. Saat Ali Quli mengetahui hal ini, ia marah besar. Ali Quli berniat untuk memberontak pada sultan. Namun akhirnya Ali Quli meninggal dengan pembantaian yang sadis di pekarangan rumahnya oleh gubernur Koka dan prajuritnya.
Akhirnya setelah melalui banyak cobaan, Mehrunnisa dapat menikah dengan Sultan Jahangir yang dicintainya berpuluh tahun yang lalu. Jahangir menjadikannya ratu dengan panggilan Nur Jahan. Mehrunnisa mendapat banyak hadiah dari sang sultan. Salah satunya bak mandi dari batu hitam yang berukir tanggal pernikahannya dalam bahasa Persia: 25 Mei 1611.
Bersama-sama, Jahangir dan dirinya akan menjadikan kesultanan Mughal sebagai yang paling cemerlang dan paling mengagumkan di seluruh dunia. Dia ingin melakukan ini demi pria yang dicintainya begitu dalam, karena inilah yang diinginkan oleh Jahangir. Dan akhirnya Nur Jahan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di balik takhta.

Langit-Langit Cinta

I. IDENTITAS BUKU

1. Judul : Langit-Langit Cinta
2. Pengarang : Najib Kailany
3. Penerbit : Pesantren Karya Basmala Indonesia
4. Kota terbit : Semarang
5. Tahun terbit : 2007
6. Cetakan : Pertama


II. SINOPSIS
Novel Langit-Langit Cinta menceritakan tentang pemuda dari latar belakang keluarganya yang hidup sederhana. Ia bernama Abdul Mughist berasal dari desa Hamidiya, Mesir yang berjuang demi kelulusannya di Universitas Al Azhar jurusan kedokteran. Ketidaklulusannya konon dikarenakan adanya ketidakadilan yang terjadi di fakultas. Dia hampir bunuh diri karena tak sanggup lagi menerima kenyataan, tetapi Radhi (teman kosnya) dan Rihab (tunangannya) selalu memberi dukungan padanya. Sampai pada akhirnya dia berhasil lulus dan menjadi dokter. Warga desa Hamidiya sangat bahagia menyambut kedatangan dokter Abdul Mughist, karena akhirnya lahir seorang dokter yang berasal dari desa tersebut.
Ternyata kelulusan Abdul Mughist telah di bantu oleh H.. Muttawali, yaitu orang yang bekerja di pemerintahan Mesir sebagai syaikul balad. H. Muttawali dikenal sebagi orang yang jahat di mata para warga Hamidiya. Sebagai atas kelulusan Abdul Mughis, dia meminta agar Abdul Mughist menikahi anaknya yang bernama Malika. Abdul Mughist bimbang karena di satu sisi dia telah melamar Rihab, tetapi di sisi lain dia tidak akan menolak Malika yang cantik, baik hati sebagai istrinya. Akhirnya dia memutuskan untuk menikahi Malika, Rihab sangat hancur mendengar pernikahan tunangannya itu dengan Malika. Pernikahan Abdul Mughist dengan Malika telah membuat gempar seisi desa Hamidiya. Terjadi perseteruan antara H. Muttawali dengan Umda karena sebelumnya H. Muttawali pernah berjanji bahwa ia akan menikahkan Malika dengan Ramadhan, anak Umda.
Di sisi lain, keadaan keamanan negara saat itu sedang carut marut. Perang antara Mesir dengan Israel membuat resah para penduduk Mesir. Revolusi terjadi di mana-mana, para penduduk banyak yang tertangkap dengan tuduhan telah menjadi pengkhianat bangsa. Radhi dan Rihab pun ikut terkena imbasnya, mereka ditangkap oleh polisi pemerintahan karena telah membaca buku yang dilarang oleh pemerintah. Hal ini juga melibatkan Abdul Mughist yang dituduh menjadi penghianat bangsa. H. Muttawali telah sadar bahwa kebahagiaan yang sesungguhnya adalah melihat putri semata wayangnya hidup bahagia. Penagkapan Abdul Mughist telah membuat Malika hampir gila, akhirnya. H. Muttawali meminta bantuan kepada Darwish Bay , yaitu teman dekatnya sekaligus bagian kementrian dalam di Mesir. Usahanya pun membuahkan hasil, Abdul Mughist pun terbebas dari trali besi.
Selang beberapa hari kemudian, ayah dari Abdul Mughist tertembak mati. Semua warga desa tercengang dibuatnya. Tuduhan melayang pada Ramadhan, karena dia adalah satu-satunya orang yang mempunyai dendam dengan Al Fararji, ayah Abdul Mughist, dia juga pernah menghancurkan seluruh prertanian dan mencuri hewan ternak Al Fararji. Umda sangat marah pada tingkah laku anaknya yang bejat itu, perseteruan pun terjadi antara keduanya. Sampai pada akhirnya, Umda meninggal karena serangan jantung, dan Ramadhan pergi melarikan diri. Tersiar kabar bahwa Ramadhan kini telah menetap di luar negeri dan telah mempunyai istri. Tetapi yang paling mengejutkan adalah kabar kematian Ramadhan karena gantung diri akibat selalu terbayang pada peristiwa pembunuhan yang dilakukannya terhadap Al Fararji.
Perang tak kunjung reda, dan Abdul Mughist telah ditugaskan untuk menjadi dokter di medan perang. Mesir kalah terhadap Israel , dan Abdul Mughist pun tertawan oleh tentara Israel . Tawanan itu berlangsung selama satu minggu, dan itu membuat Malika yang sedang hamil tua, hampir gila dibuatnya. Anak pertama Abdul Mugist telah lahir ke dunia dengan selamat di tengah peperengan negara. Abdul Mughis membujuk istrinya untu pergi meninggalkan Mesir dan menetap di luar negeri, tetapi Malika bersikeras bahwa dia tidak akan meninggalkan kampung halamannya. Radhi yang kini telah menjadi suami dari Rihab pun telah pergi meninggalkan Mesir demi rasa keamanan dan keadilan bagi mereka. Sampai pada akhirnya, Abdul Mugist tertangkap kembali oleh pemerintahan dengan tuduhan pengkhianatan terhadap negara.

If I Am Missing or Dead (Jika aku hilang atau mati)

I.IDENTITAS BUKU
1. Judul : If I Am Missing or Dead (Jika aku hilang atau mati)
2. Pengarang : Janine latus
3. Penerbit : PT Gramedia pustaka utama
4. Kota terbit : Jakarta
5. Tahun terbit : 2007
6. Cetakan : Pertama


III.SINOPSIS
Sebuah memoar yang menceritakan seseorang yang mempunyai keinginan tanpa tujuan , mempunyai keluarga tetapi merasa hidup sendirian. Berkesimpulan dengan ego untuk hidup sendiri. Sehingga suatu hari saat semuanya terlambat baru menyadari bahwa sebagai manusia tidak akan hidup sendiri.
Ini sebuah keluarga yang cukup besar terdiri dari dua orang dewasa (mom & dad) dan lima orang anak(steve,jane,janine,pat,amy). Saat anak-anak masih belum cukup umur, keluaga ini sangat rukun dan damai. Mempunyai orang tua yang sabar dan berusaha mencukupi kebutuhan anak-anaknya.
Namun sejalan perubahan waktu anak-anak itu tumbuh dan mereka membantu orang tuanya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hingga mereka menjadi dewasa satu-persatu meninggalkan rumah.
Salah satunya jenine. Dia meninggalkan rumah setelah lbunya meninggalkan rumah untuk sebuah pekerjaan, karena ayahnya tidak bekerja lagi. Jenine meninggalkan rumah dan tinggal disebuah kontrakan. Tanpa dia sadari dia telah meninggalkan amy adik yang sangat ia sayangi.
Akhirnya perceraian orang tua membuat hidup jenine lebih hancur lagi. Sambil meneruskan sekolahnya jenine bekerja tidak kenal waktu, walaupun begitu ia bisa lulus dan meneruskan pendidikannya sampai kejenjang atas. Saat hidup lebih sulit dia pindah dari kota satu kekota lain. Terjabak pergaulan antara lelaki satu dengan lelaki lain hanya dengan modal seks. Hingga ia berlabuh pada seorang lelaki yang menceraikan perempuan yang sedang hamil. Hidup dengan lelaki ini walaupun sering bertengkar mereka cepat rukun jika sudah di atas tempat tidur, karena sangat cintanya. Jenine rela merelakan dirinya sendiri melakukan operasi payudara untuk memenuhi kemauan seks lelaki ini Walaupun nanti akhirnya dia berpisah dengan lelaki tersebut, karena kekerasan yang dideritanya.
Tapi jalan cerita kehidupannya tidak dia tanggung sendiri. Apa yang terjadi diceritakan pada amy meminta pendapat dari adiknya itu. Tanpa ia sadari bahwa amy juga hidup dalam keadaan susah. Amy hidup tanpa status dengan seorang tukang cat yang memiliki catatan kriminal. Jenine tidak mengetahui hal itu karna amy bersikap bahwa dia hidup dengan lelaki yang baik.
Hingga saat jenine baru merasakan kelegaan terbebas dari hubungan yang membuatnya menderita bertahun-tahun. Dia dirundung kesedihan amy adik yang sangat dicintainya menghilang. Dan ditumukan telah meninggal.
Karena pengorbanan seorang adik. Jenin baru menyadari kalau dia tidak hidup sendiri. Selama ini dia hanya mengenal keluarga yang ada didekatnya saja. Tapi saat pemakaman amy dia melihat seluruh keluaga berkumpul. Dan amy berhak mendapatkan itu, karena ia tidak pernah meninggalkan keluarganya. Tetapi keluarganyalah yang meninggalkannya.

Laskar pelangi

I. Identitas Buku

• Judul : Laskar Pelangi
• Pengarang : Andrea Hirata
• Penerbit : Bentang Pustaka
• Kota Terbit : Yogyakarta
• Tahun Terbit : 2005
• Cetakan : Ke-17


II. Sinopsis
Buku Laskar Pelangi ini menceritakan tentang sepuluh anak yang berasal dari Belitong, mereka adalah Ikal, Lintang, Sahara, Mahar, A Kiong, Syahdan, Kucai, Samson, Trapani, Harun. Mereka selalu bersama dari mulai kelas 1SD hingga kelas 3SMP yang kemudian membentuk Laskar Pelangi, nama Lakar Pelangi adalah nama pemberian Bu Mus.
Kisah ini di mulai ketika SD Muhammadiyah di Desa Gantong akan dibubarkan jika pada tahun ajaran baru tidak mendapatkan murid baru sebanyak sepuluh orang. Hari yang menentukan pun tiba diawali oleh kedatangan Lintang yang kemudian diikuti dengan kedatangan delapan anak lainnya. Di saat-saat terakhir Pa Harfan akan menyampaikan pidato permohonan maaf yang sekaligus merupakan pembubaran sekolah Muhammadiyah karena saat itu siswa di dalam kelas tersebut masih sembilan orang, masih kurang seorang lagi agar sekolah tersebut tidak jadi dibubarkan, dan saat itulah datang seorang anak sambil berlari-lari membuat ibu yang mengantarnya terlihat kewalahan, anak itu bernama Harun. Dialah yang dapat dibilang sebagai penyelamat sekolah Muhammadiyah.
Sepuluh orang itu pun yang selalu bersama dan menjalani kisah yang mungkin tak akan terlupa. Misalnya saja ketika pemilihan ketua kelas, pengalaman cinta pertama seorang Ikal kepada seorang gadis kecil keturunan Tionghoa di Toko Sinar Harapan ketika ia mendapat tugas membeli kapur dari Bu Mus guru mereka untuk keperluan sekolah. Gadis kecil itu bernama A Ling yang tidak lain adalah sepupu A Kiong anggota Laskar Pelangi. Selain itu ada juga kisah ketika Bu Mus menemukan bakat seni di dalam diri Mahar yang kemudian ditunjuk menjadi ketua karnaval. Sebenarnya keikutsertaan SD Muhammadiyah dalam acara tersebut ditentang oleh guru yang lain karena biaya yang tersedia hanya sedikit dan mereka beranggapan jika sekolah mereka mengikuti karnaval tersebut, itu sama saja dengan mempermalukan diri sendiri, namun dengan ide ajaibnya, Mahar mengusulkan untuk menampilkan budaya yang berasal dari sebuah suku di Afrika dan akhirnya mereka merebut juara penampil seni terbaik yang sudah sekian lama selalu didapatkan oleh SD PN Timah. Dan karena itu pula seorang siswi SD PN Timah bernama Flo kabur dari rumahnya agar dapat pindah ke sekolah Muhammadiyah, sehingga anggota Laskar Pelangi bertambah menjadi sebelas orang. Ada juga kisah Lintang ‘si anak jenius’ yang harus berjuang mengayuh sepedanya 80 kilometer setiap harinya untuk pergi dan pulang sekolah, belum lagi dia selalu mendapat rintangan dari seekor buaya. Buaya itu juga yang hampir membuat Lintang tidak dapat mengikuti perlombaan cerdas cermat. Ketika lomba cerdas cermat tersebut sekolah Muhammadiyah mendapatkan juara pertama. Namun sayangnya, Lintang tidak dapat meneruskan sekolah karena bapaknya meninggal dan dia harus nmenghidupi keluarganya karena hanya dialah pria yang dapat diandalkan menjadi tulang punggung keluarga. Pada akhir cerita, diceritakan sekilas mengenai para Laskar Pelangi tersebut ketika mereka sudah mulai beranjak dewasa.

Minggu, 18 Januari 2009

Belahan Jiwa

I. Identitas buku

1. Judul buku : Belahan Jiwa
2. Pengarang : Nr. Ina Huda dan Widodo Aji Darma W.
3. Penerbit : PT Lingkar Pena Kreativa
4. Kota terbit : Depok
5. Tahun terbit : 2004
6. Cetakan : Pertama



II. Sinopsis

Airin, gadis kota yang hidupnya serba berkecukupan. Ia tinggal di Apartemen yang sangat indah dan bagus di daerah Pekalongan. Usaha Airin adalah membuat desain baju untuk salahsatu kebutuhan butik miliknya. Karena keuletan dan kecerdasan Airin, akhirnya ia mampu membeli mobil soluna. Dari mobil soluna merah jambu itulah kisah ini berawal.
Airin akan segera menikah dengan seorang akuntan bernama Sondah, lelaki yang selama ini ia dambakan. Sondah adalah sosok penyabar dan sangat mengerti Airin. Semenjak ayah ibunya meninggal, hanya tante Mia yang mengasuhnya. Namun itu pun masih terasa kurang. Suami tante Mia yang berwajah bule itu selalu bersikap sinis kepadanya. Mungkin hidup Airin akan sangat bahagia jika sudah menikah nanti. Ia akan berbagi susah maupun senang dengan orang yang sangat dicintainya.
Suatu hari, Airin diajak Sondah untuk menemui keluarganya di sebuah Desa. Bukan hanya menemui, tetapi ingin melangsungkan pernikahan di sana. Saat perjalanan, mungkin Airin harus berkali-kali menahan nafas. Betapa tidak, mobil yang dibelinya dengan susah payah dari hasil kerjanya itu, harus dipakai dengan jarak yang cukup jauh dan medan yang tidak ringan. Belum lagi Sondah mengemudikannya dengan asal-asalan dan kadang dengan kecepatan tinggi.
Perjuangan Airin telah dimulai. Kesan pertama pun terasa kurang baik ketika ia tiba dirumah Sondah. Sungguh tidak bisa dipercaya, rumah Sondah berhalaman luas dan dipagari dengan bambu bercat hijau yang sudah kusam. Ketika tiba di ruangan, tampak kursi-kursi yang bagus dari bahan jati pilihan yang desainnya menarik, tetapi karena menatanya asal-asalan, maka terkesan tidak menarik. Belum lagi hiasan-hiasan dinding yang cenderung asal tempel, membuat ruangan itu tidak enak dilihat. Begitu banyak hal-hal yang diperhatikan Airin ketika masuk ke rumah Sondah. Semua terasa kurang nyaman dan tidak rapi. Hal ini sangat ia rasakan ketika melihat kamar tidur yang akan ditidurinya selama dua minggu lebih. Rasa kangen terhadap Apartemennya pun kini kian bertambah.
Hari demi hari, Airin selalu dihantui rasa takut dan gundah. Hatinya tidak bisa berkata-kata ketika melihat kamar tidurnya yang penuh dengan misteri. Apalagi ketika Siti, adik Sondah menunjukkan letak kamar mandi yang sungguh menyeramkan. Letaknya berada di dekat kebun, di samping kerindangan pohon jambu.
Suatu hari, kejadian aneh pun terjadi. Airin tiba-tiba terbangun dan menjelma menjadi sesosok yang berbeda. Ia merasa dirinya bukanlah Airin. Ia tidak mengenal tempat yang sedang dijamahinya sekarang, ia tidak mengenal Sondah, tidak mengenal semua orang yang ada pada saat itu, termasuk keluarga Sondah. Kejadian ini tentu menjadi gempar dan sangat mengkhawatirkan. Akhirnya, mereka semua membiarkan Airin tenang dalam kamarnya sampai tiba sore hari. Wajah Airin terlihat seperti baru bangun tidur pada saat itu. Ketika ditanyakan tentang kejadian pagi hari, Airin sungguh tidak mengerti apa yang sedang diceritakan. Ia tidak merasakan hal apapun sebelumnya. Dan semua orang yang menyaksikan pernyataan Airin kini mulai ketakutan. Dalam bayangan mereka, terdapat makhluk halus yang mengganggu raga Airin. Tapi hal itu berusaha mereka lupakan. Yang terpenting adalah Airin sudah kembali seperti semula.
Hari istimewa antara Airin dan Sondah semakin hari semakin dekat. Sengaja Airin tidak mengundang tante Ami. Ia tak bisa membayangkan ketika pernikahan, datang seseorang yang super bawel dengan didampingi lelaki bule yang sangat sinis padanya. Beberapa waktu yang lalu tante Ami sempat marah dan merasa tidak dianggap olehnya. Namun hal itu terpaksa ia lakukan demi kelancaran acara.
Airin makin mendapat pelajaran yang baru dari Desa itu. Kebiasaan-kebiasaan yang menurutnya adalah hal yang aneh dan tidak wajar, kini mulai mengitari pikirannya. Airin sangat tidak nyaman dengan semua itu. Sampai saatnya suatu hari dimana ijab kabul akan dilaksanakan.
Pagi itu, saat mendengar kokok ayam, Airin merasa dibangunkan dengan mendadak. Dan saat membuka mata, ia merasa terkejut. Suasana asing itu kembali menyergapnya, dan lambat laun ia mengingat pagi itu ia harus menikah dengan Sondah, seseorang yang hanya samar-samar dalam benaknya. Ingatan itu membuatnya segera melemparkan selimut dan tergesa melongok keluar pintu kamar lewat celah pintu yang sedikit dibukanya. Bahkan dibelakang masih terdengar suara percakapan sang juru masak yang mungkin sedang mempersiapkan hidangan untuk acara nanti. Namun Airin sungguh semakin asing dengan suasana itu. Ia bergegas membuka jendela besar dekat meja rias, kemudian keluar dengan membawa tas besar. Sekali lagi ia merasa bukan Airin, yang seharusnya menikahi Sondah. Ia adalah gadis asing yang merasa asing pada semuanya.
Ketika itu, Sondah terbangun dan bergegas mandi. Dalam pikirannya, dapat dibayangkan wanita yang sangat dicintainya itu akan segera menjadi istrinya. Namun ketika selesai mandi, Sondah terkejut dengan ketidakhadiran Airin di kamarnya. Hatinya seolah tidak percaya dengan apa yang dilihat. Semua orang panik luar biasa. Sondah merasakan hal yang menyakitkan. Ia seperti melihat bayangan Airin, Airin lain yang tak mengenalnya dan tak mengenal dirinya sendiri. Dan itu terjadi disaat acara pernikahannya tinggal selangkah lagi. Namun, airmata Sondah takkan bisa mengembalikannya karena Airin telah pergi, entah kemana bersama belahan jiwanya yang lain.

Laila Majnun

I. Identitas Buku

1. Judul : Laila Majnun

2. Pengarang : Nizami

3. Penerbit : Ilman Books

4. Kota terbit : Bandung

5. Tahun terbit : 2002

6. Cetakan : Cetakan ke-2


II. Sinopsis

Kisah ini diawali oleh perasaan cinta yang menggila dari seorang pemuda tampan, gagah dan penuh wibawa yang terkenal di kawasan kabilah bani amir, jazirah Arab, bernama Qais. Ia mencintai seorang wanita dari kabilah lain yang tak kalah terkenalnya, seorang wanita yang memiliki cahaya rembulan, ialah Laila. Begitu juga Laila sangat mencintai Qais.

Mereka menjalani kisah cinta secara sembunyi, karena pada waktu itu belum saatnya untuk mereka berdua memadu cinta. Tapi seiring berjalannya waktu kisah cinta itu pun akhirnya tak bisa disembunyikan lagi. Semua orang menjadi tahu kisah cinta mereka, termasuk orang tua Laila. Yang akhirnya mereka tidak bisa bertemu, menuangkan rindu.

Lama mereka tak bertemu, Qais sang pemuda tidak kuat menahan rasa cinta yang seperti bara itu. Ia pun menjadi seperti gila. Bertingkah dan berpenampilan aneh, hingga orang-orang menertawakan dan mencemoohnya. “inilah si majnun, si orang gila, majnun”. Majnun Terkadang menangis, terkadang tertawa. Tapi tangis atau tawanya selalu ia iringi dengan melantunkan kidung-kidung cinta untuk sang kekasihnya Laila. Syair-syair cintanya menyebar dari mulut ke mulut, dan akhirnya sampai juga di telinga Laila.

Mendengar kidung cinta yang begitu menyayat dari kekasihnya yang telah menjadi gila Laila hanya bisa menangis sendiri di dalam kamarnya. Karena ia harus menyembunyikan kesedihannya dari semua orang. Hingga Majnun semakin gila, semakin kehilangan pikiran dan hatinya. Tapi orang-orang di sekitarnya, termasuk sang sayid ayahnya tak bisa berbuat apa-apa. Berbagai cara telah di tempuh namun hasilnya sama saja. Pernah pula sang sayid melamar Laila, namun di tolak oleh orang tua Laila. Hingga Majnun pergi menyendiri, mengasingkan dirinya menyusuri padang pasir najd yang sangat berbahaya.

Tapi selama menuyusuri gurun, dari oase ke oase banyak orang yang mengikuti majnun, semata-mata karena hanya ingin mendengar kidung-kidung cinta yang senantiasa dilantunkan majnun. Bahkan ada seorang pemuda yang pandai sekali berperang yang simpati kepada majnun, ia berniat menolong majnun dengan memerangi kabilah Laila. Demi mendapatkan Laila untuk diserahkan kepada majnun. Namun semua usaha yang dilakukan orang-orang disekitar majnun sia-sia. Dan malah majnun semakin gila. Semakin lupa siapa dirinya, semakin tak mengenali semua yang ada di sekelilingnya.

Tapi kesendirian majnun segera berakhir, sebab majnun sudah mendapatkan banyak teman, semua binatang di gurun pasir najd menjadi sahabat majnun. Majnun seperti menjadi bagian dalam kehidupan bianatang-binatang itu. Bahkan menjadi tuannya. Ia tinggal di sebuah bukit yang terjal, yang tak mudah untuk bisa sampai sana. Tanpa selembar kainpun yang menutupi tubuhnya. Di sinilah puncak dari rasa kecintaannya pada Laila.

Dalam rasa kecintaan yang memuncak itu majnun mendapatkan berita yang tak pernah disangka-sangka. Laila menikah dengan seorang kaya yang tampan. Namun meskipun begitu cinta Laila tetap hanya untuk majnun. Begitu juga kehormatan sucinya. Kabar buruk yang lain adalah berita tentang ayahnya yang meninggal yang sebelum meninggalnya sempat mengunjungi majnun, memintanya untuk pulang. Lalu tidak lama kemudian sang Ibu tercintanya pun mengikuti jejak ayahnya, berpulang pada kuasa yang abadi. Inilah puncak kesedihan majnun.

Hingga suatu peristiwa yang terjadi, yang dapat membuat majnun kembali. Dan hizrah dari bukit di gurun pasir najd. Yaitu peristiwa yang membuat hati sanagat terluka, sangat menjerit. Lebih dari lukanya ketika kehilangan ayah dan ibunya. Yaitu ketika majnun mendengar kabar bahwa kekasihnya Laila telah meninggal, karena penyakitnya. Majnun segera pergi beserta semua sahabat binatangnya. Pergi menziarahi makam Laila. Lalu menangis sedemikian menjerit. Ia memeluk tanah kuburan Laila. Hingga majnun menghembuskan nafas terakhirnya di sana. Ia meninggal sambil memeluk kubur Laila.

Sepasang kekasih terbaring dalam kesunyian,

Disandingkan di dalam rahim gelap kematian.

Sejati dalam cinta, setia dalam penantian,

Satu hati, satu jiwa di dalam surga keabadian.